Musnad Imam Syafii
Musnad Imam Syafii No. 156
مسند الشافعي 156: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، وَابْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ سُحَيْمٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «أَلَا إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا، فَأَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ، وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِيهِ» . قَالَ أَحَدُهُمَا: «مِنَ الدُّعَاءِ» . وَقَالَ الْآخَرُ: «فَاجْتَهِدُوا؛ فَإِنَّهُ قَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ»
Musnad Syafi'i 156: Ibnu Uyainah dan Abu Muhammad mengabarkan kepada kami dari Sulaiman bin Suhaim, dari Ibrahim bin Abdullah bin Ma'bad, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas RA, dari Nabi SAW, beliau pernah bersabda, “Ingatlah sesungguhnya aku dilarang melakukan bacaan (Al Qur'an) dalam keadaan ruku' atau sujud. Adapun jika ruku' maka agungkanlah Rabb dan jika sujud maka bersungguh-sungguhlah kalian kepada-Nya.” Salah satu riwayat mengatakan, "Bersungguh-sungguh dalam berdoa'”. Sedangkan riwayat yang lain mengatakan, “Maka bersungguh-sungguhlah kalian, karena sesungguhnya amat layak bagi kalian untuk diperkenankan.”163